Drama Tumbler di KRL: Dari Viral Hingga Pemecatan
Kasus tumbler yang viral di media sosial kini menjadi sorotan publik. Awalnya, seorang penumpang bernama Anita mengunggah curhatannya di platform Threads dan Twitter tentang kehilangan tumbler berwarna biru di kereta api. Ia menyalahkan pihak PT KAI atas kejadian tersebut meskipun ia sendiri mengaku lalai meninggalkan tas itu di dalam KRL.
Dalam unggahan tersebut, Anita juga menyertakan tangkapan layar percakapannya dengan petugas. Isu ini kemudian menyebar dan membuat banyak orang terpicu. Akibatnya, muncul kabar bahwa salah satu petugas stasiun diberhentikan karena kejadian tersebut.
Namun, PT KAI Commuter membantah informasi tersebut. VP Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda, menyatakan bahwa tidak ada pemberhentian terhadap petugas front liner seperti yang ramai dibahas di media sosial. Pihak KAI masih melakukan penelusuran untuk memastikan kejadian sebenarnya.
Reaksi DJ Donny
Peristiwa ini memicu respons dari DJ Donny. Ia memberikan sindiran keras kepada Anita, yang dinilai tidak bertanggung jawab atas kelalaiannya sendiri. "Tumbler bikin gaduh negara!" tulis DJ Donny melalui akun threads pribadinya. Ia menyoroti bahwa Anita seharusnya lebih waspada dan tidak langsung menyalahkan petugas.
"Kasihan orang dipecat gara-gara tumbler murahan paham lo m****t," ujarnya. Ia juga menyarankan agar Anita lebih bijak dalam membawa barang bawaan, seperti menggunakan toren atau tangki air.
Penjelasan dari PT KAI
PT KAI Commuter menjelaskan bahwa seluruh petugas di lapangan menjalankan SOP sesuai aturan. Mereka juga menegaskan bahwa barang pribadi penumpang tetap menjadi tanggung jawab masing-masing pengguna layanan. Untuk itu, mereka mengimbau penumpang untuk selalu menjaga barang bawaan dan memeriksanya sebelum turun.
Selain itu, setiap stasiun telah menyediakan layanan lost and found yang mencatat dan menyimpan barang temuan. Jika barang tidak diambil dalam jangka waktu tertentu, barang tersebut akan dipindahkan ke gudang pusat untuk penyimpanan lebih lanjut.
Petugas Klarifikasi
Petugas bernama Argi kemudian memberikan klarifikasi melalui unggahan pribadi. Dia menyebut dirinya berusaha mengganti kerugian penumpang sambil menunggu kejelasan kejadian. Namun, kabar terbaru menyebut bahwa ia telah diberhentikan dari pekerjaannya.
Namun, pihak KAI Commuter membantah informasi tersebut. Mereka menyatakan bahwa tidak ada pemecatan terhadap petugas. Meskipun begitu, kasus ini tetap menjadi perhatian luas dan memicu berbagai reaksi dari masyarakat.
Pengakuan Pegawai Lain
Tidak hanya Argi, seorang pegawai KAI lain juga mengaku ikut terkena dampak dari kasus ini. Dalam unggahan bernada kesal, ia menyebut bahwa dirinya mendapatkan SP1 (Surat Peringatan 1) meski bukan pihak langsung yang menyerahkan barang itu ke Anita.
Ia menyebut sanksi tersebut sebagai buntut panjang dari laporan pemilik tumbler yang bersikeras meminta rekaman CCTV dan ogah menerima penggantian tumbler baru. "Sorry nih, lunya ribet! gara-gara lu gua juga kena SP1 dan teman gua di-cut," katanya.
Pelapor Kekeuh
Menurutnya, seluruh petugas stasiun, termasuk dirinya di area Stasiun Rangkasbitung diminta membuat surat pernyataan. Ia menyebut bahwa awalnya ingin patungan untuk mengganti kerugian, tetapi Argi memilih beli sendiri karena merasa tanggung jawab pribadi.
Namun, pelapor maunya tumbler yang hilang, bukan diganti yang baru atau lebih mahal. Ini menunjukkan sikap yang sangat kekeuh dan tidak memperhatikan prosedur yang berlaku.
Sindiran kepada Anita
Akun Finopino juga menyampaikan pesan sindiran kepada Anita. Ia mendoakan agar hidup Anita diberikan keberkahan meski telah mempersulit hidup dirinya dan rekan-rekan KAI lainnya. "Please lain kali kalau mau bertindak pikir 2 kali bakal merugikan orang lain apa kaga, nih temen gua (Argi) udah di-cut dan enggak ada pekerjaan di kata gampang nyari kerja," katanya.
